Perbedaan Skala dan Angket
Skala dan Angket? Beberapa orang menyamakan istilah angket dan skala, namun sebenarnya kedua instrument pengukuran tersebut sebenarny...
Skala
dan Angket?
Beberapa orang menyamakan
istilah angket dan skala, namun sebenarnya kedua instrument pengukuran tersebut
sebenarnya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Perbedaan tersebut antara
lain adalah:
Pertama, Data yang diungkap oleh angket berupa data faktual atau yang dianggap fakta dan
kebenaran yang diketahui oleh subjek. Sedangkan data yang diungkap oleh skala
psikologi adalah deskripsi mengenai
aspek kepribadian individu. Data
terkait riwayat pendidikan,jumlah anggota keluarga, jenis film yang disukai,
opini atau pendapat mengenai suatu masalah, merupakan contoh data yang ada pada
angket atau yang diungkap pada angket. Sedangkan untuk data mengenai
agresivitas, kecemasan, motivasi, dan semacamnya adalah contoh data yang
diungkap oleh skala psikologi.
Kedua, Pertanyaan angket berupa pertanyaan langsung, terarah pada informasi mengenai
data yang hendak diungkap. Sedangkan aitem pada skala psikologi berupa
penerjemahan dari indikator perilaku guna memancing jawaban secara tidak
langsung.
Ketiga, Pada angket, responden mengetahui dengan jelas apa yang ditanyakan dalam angket
dan informasi apa yang dicari oleh pertanyaan yang bersangkutan. Sedangkan pada
skala psikologi, meskipun responden memahami isi pertanyaan, namun tidak
menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan apa yang sesungguhnya
diungkap oleh pertanyaan tersebut.
Keempat, Respon yang diberikan subjek terhadap angket tidak dapat diberi skor (dalam
arti harga atau nilai jawaban) melainkan diberi angka coding sebagai
identifikasi atau klasifikasi jawaban. Sedangkan respon terhadap skala
psikologi diberi skor melalui proses penskalaan (scaling).
Kelima, Satu perangkat angket dirancang untuk mengungkap data dan informasi mengenai
banyak hal, sedangkan satu perangkat skala psikologi dirancang hanya untuk
mengungkap satu tujuan ukur saja.
Keenam, Karakteristik yang disebutkan pada poin 2 dan poin 4 menyebabkan data hasil
angket tidak perlu diuji lagi realibilitasnya secara psikometrik. Reliabilitas
hasil angket tergantung pada terpenuhinya asumsi bahwa responeden akan menjawab
dengan jujur seperti apa adanya. Sedangkan pada skala psikologi, harus tinggi
realibilitasnya secara psikometrik dikarenakan relevansi isi dan konteks
kalimat yang digunakan sebagai stimulus pada skala psikologi lebih terbuka
terhadap berbagai sumber error.
Ketujuh, Validitas angket lebih ditentukan oleh kejelasan tujuan dan kelengkapan
informasi yang hendak diungkapnya sedangkan validitas skala psikologi
ditentukan oleh ketepatan operasional konstrak psikologi yang hendak diukur
menjadi indikator keperilakuaan dan aitem-aitemnya.
Nah, sudah jelaskan perbedaanya. :)
Catatan: Bersumber dari buku Saifuddin Azwar, "Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2"
1 comments :
SAYA DAPAT POWER POINT, ISINYA BEGINI:
ReplyTERMINOLOGI SKALA:
1. CECKLIST
2. RATING
3. INVENTORI
ITU MAKSUDNYA APA YA??